Jumat, 30 Agustus 2013

MENGENANG SEWINDU CAK NUR





Malam ini, 29-08-13, aku hadiri cara Haul Sewindu Cak Nur (Nurcholis Madjid), di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta. Aku merasa terhormat, manakala diminta Rosi Silalahi, host, memberikan kesaksian atas beliau.  Maka aku bilang :
Bagiku, Cak Nur adalah salah satu orang asing, al-gharib. Ia hadir untuk menegaskan kembali gagasan profetik fundamental, yang telah menjadi asing dalam konteks komunitasnya. Ia adalah bahwa “tidak ada otoritas atas alam semesta, kecuali Allah”. Gagasan ini ingin mewujudkan pandangan dunia (world view) bahwa seluruh manusia, adalah ciptaan Tuhan yang bebas dan setara”. Nabi Muhammad Saw, mengatakan : “Maka, beruntungah orang-orang asing itu”. Lalu  aku membacakan Puisi dari Maulana Jalaluddin Rumi dalam “Matsnawi”, dan sang Martir Suhrowardi,  untuk sang pengembara, orang asing yang bersahaja itu.
يَا مَنْ أَنْتَ فِى سَاعَةِ الْاَلَمِ رَاحَةٌ فِى نَفْسِى
يَا مَنْ أَنْتَ فِى مُرَارَةِ الْفَقْرِ كَنْزٌ لِرُوْحِى

Duhai, dikau yang ketika jiwaku dirundung lara
Adalah pelipur hatiku
Duhai, dikau yang ketika   dilanda kepapaan nurani
Adalah perbendaharaan ruhku

فَإِنْ مَضَتِ الْاَيَّامُ فَقُلْ لَهَا إِذْهَبِى  وَلَا خَوْفٌ
وَلِتَبْقَ أَنْتَ يَا مَنْ لَا مَثِيْلَ لَكَ فِى الطُّهْرِ

Bila waktumu harus pergi
Katakan saja : berangkatlah
Dan jangan gelisah
Sebab, kau masih di sini
O, yang tak ada orang seindahmu

وَقُلُوبُ وِدَادِكُمْ تَشْتَاقُ
وَإِلَى لَذِيْذِ لِقَائِكُمْ تَرْتَاحُ

Jiwa-jiwa yang mencintaimu
Merinduimu
Kenikmatan menatapmu seluruh
Bikin mereka damai

Jakarta, 290813

Tidak ada komentar:

Posting Komentar