Hidup menurut Nabi adalah bagaikan sebuah perjalanan dan setiap orang bagaikan pengembara di belantara raya kehidupan. Ibnu Mas’ud Seorang sahabat Nabi menceritakan kepada kita :
“Nabi tidur di atas tikar. Ketika bangun, tampak di bagian tubuhnya bekas cetakan tikar. Aku
mengusap-usap bagian tubuh itu. Aku mengatakan: “Wahai
Nabi, bolehkah kami ambilkan kasur untukmu?”. Nabi menjawab : “Apalah artinya
aku dan kehidupan di dunia ini. Di sini
aku hanyalah bagaikan pengembara yang bernaung untuk istirahat di bawah pohon untuk sementara saja. Sesudah itu berangkat lagi dan meninggalkan tempat itu.
قال
ابن مسعود رضي الله عنه : اِضْطَجَعَ رَسُولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم عَلَى حَصِيْرٍ ، فَأَثَّرَ فِي جَنْبِهِ ، فَلَمَّا اِسْتَيْقَظَ
؛جَعَلْتُ أَمْسَحُ جَنْبَهُ ، فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ الله ! أَلَا آذَنْتَنَا حَتَّى
نَبْسُطَ لَكَ عَلَى الْحَصِيْرِ شَيْئاً ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم : مَا لِي
وَلِلدُّنْياَ ؟! مَا أَنَا وَالدُّنْياَ ؟! إِنَّمَا مَثَلِي وَمَثَلُ الدُّنْيَا
كَرَاكَبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ، ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا .
Sebuah
syair mengatakan :
Dunia hanya bagai payung
Ia menanungimu sesaat saja
Lalu mengizinkanmu berangkat
وَمَا
دُنْيَاكَ إِلَّا مِثْلُ ظِلٍّ أَظَلَّكَ ثُمَّ آذَنَ بِارْتِحَالِ
Masing-masing
kita sesungguhnya sedang mengunggu apa, sedang apa, dan hendak ke mana-kah?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar