Masih kisah Hijrah Nabi.
Goa tempat Nabi dan Abu bakar bersembunryi dari kejaran kafir Quraisy
yang marah tak terperikan, begitu kotor. Mungkin tak pernah ada kaki
yang menginjakkan tanah di luar maupun di dalamnya. Nabi tampak begitu
lelah setelah berjalan cukup panjang, melewati jalan yang jarang
dilangkahi kaki orang. Abu Bakar menyediakan tubuhnya memangku kepala
Nabi. Tak dinyana, kelabang, binatang
berkaki seribu, merambat diam-diam di kaki telanjang Abu Bakar, lalu
menggigitnya keras-keras. Ia menahan sakit, dan membiarkan kakinya tak
boleh bergerak. Giginya ditekan kuat-kuat. Ia tak ingin Nabi terbangun.
Kaget. Tetapi air matanya yang mengembang karena rasa sakit yang
tertahan itu menetesi pipi Nabi. Nabi membuka matanya dan bertanya:
“mengapa engkau menangis, sahabatku?”. Dan Abu Bakar bilang: “tidak
apa-apa, teruskanlah istirahatmu, biar aku menjagamu, kasihku ”,
katanya.
Kau pindah demi izin Tuhan
menyusuri jalan sunyi
Bersama sahabat setiamu
Yang jiwanya terbimbing budi luhur
Dialah Abu Bakar
Kisahnya diceritakan
Tuhan segala langit
Dalam kitab suci al-Qur’an
هاجرت لله تطوي البيد مصطحبا ً
خلاً وفـــيـاً .. كريم النفس هاديها
هــــو الإمـــام أبو بكـــر وقصتــه
رب السماوات في القرآن يرويها
Tidak ada komentar:
Posting Komentar