Jumat, 29 November 2013

Persahabatan



PERSAHABATAN

Mungkin ini adalah cerita yang aneh dan tak disetujui banyak orang. Tetapi ia diceritakan oleh Imam al-Ghazali dalam buku masterpiece nya: Ihya Ulum al-Din.

Ada dua orang laki-laki bersahabat. Keduanya sepakat untuk meninggalkan hiruk-pikuk kehidupan dunia, dan akan hidup menyepi di lereng gunung : mengabdi kepada Tuhan. Suatu hari salah satu dari mereka turun ke kota untuk membeli daging. Di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pelacur (PSK). Ia terpesona. Jantungnya berdebar penuh hasrat, lalu mengajaknya pergi ke tempat sepi untuk melepaskan hasratnya. Ia menghabiskan waktu tiga malam dengan sang pelacur itu. Sesudah itu ia tersadar, dan timbul rasa malu yang begitu kuat untuk kembali kepada saudaranya. Ia tak ingin menemuinya.
Sahabatnya di lereng gunung merasa rindu dan kuatir. Ia lalu turun ke kota mencari sang sahabat, dan setelah bertanya ke sana ke mari tentang keberadaannya, ia menemukannya dalam keadaan seperti “orang asing”. Ia berusaha memeluknya dengan rasa riang dan meneguhkan hatinya. Tapi sang sahabat yang malang itu menolaknya dan malahan mengaku tidak mengenalnya : “kau bukan sahabatku, aku tak mengenalmu”. Hatinya malu tak terkira dan merasa rendah. Lalu sahabatnya berkata: “Marilah saudaraku, aku mengerti keadaanmu, aku sudah tahu ceritamu. Kau tidak pernah kucintai dan kusayangi lebih daripada saat ini”. Manakala sang sahabat yang merasa malu itu menyadari bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak dipandang rendah sahabatnya, iapun bangkit dan siap pergi bersamanya, pulang”.
Imam al-Ghazali mengatakan : “Ini adalah salah satu cara sebagian orang untuk menyelamatkan sahabat. Cara ini lebih lembut dan lebih cerdas, dibandingkan dengan cara lain, sebagaimana dilakukan sebagian orang yang lain (menceraikan persahabatan dan membencinya). Cara sahabat di atas lebih baik dan lebih menyelamatkan”. (Imam al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din, Juz II, hlm. 184).
Cirebon, 291113

قصة اسرائيليات
وروى فى الاسرائيليات أن أخوين عابدين كان فى جبل . نزل احدهما ليشترى من المصر لحما بدرهم فرأى بغيا عند اللحام فرمقها وعشقها واجتذبها الى خلوة وواقعها .ثم أقام عندها ثلاثا واستحيا ان يرجع الى أخيه حياء من جنايته . قال : فافتقده اخوه واهتم بشأنه فنزل الى المدينة فلم يزل يسأل عنه حتى دل عليه فدخل اليه وهو جالس معها فاعتنقه وجعل يقبله ويلتزمه, وانكر الاخر انه يعرفه قط لفرط استحيائه منه. فقال : قم يا أخى فقد علمت وقصتك وما كنت قط أحب الي واعز من ساعتك هذه . فلما رأى أن ذلك لم يسقطه من عينه قال فانصرف معه. فهذه طريقة قوم وهو الطف و أفقه من طريقة أبى ذر رضى الله عنه , وطريقته أحسن وأسلم.
الامام الغزالى, احياء علوم الدين , جزء 2 ص 184)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar